Apa Itu Aurora ?
Di
belahan bumi Utara terutama Alaska, seringkali langit malam yang gelap tiba-tiba
menjadi terang-benderang. Warnanya biasanya hijau, merah, biru atau lembayung.
Orang-orang kuno menghubung-hubungkan munculnya fenomena alam itu dengan
penyakit dan peperangan. Aurora berwarna merah terang pernah dianggap sebagai
“kolam darah” para pejuang yang gugur dalam peperangan. di North Country,
Inggris, aurora dikenal sebagai “lembing terbakar”. Sebelum revolusi
perancis meletus, sebuah aurora muncul. Penduduk Skotlandia dan Inggris mengaku
mendengar suara pertempuran dan melihat peperangan di angkasa. Pada tanggal 24
Februari 1716, berbarengan dengan kematian James
Ratcliffe, Earl Derwentwaterterakhir, muncul aurora berwarna merah terang
dan bergerak cepat di langit. Sejak saat itu aurora itu dikenal sebagai “Cahaya
Lord Derwenwater”.
Di masa lalu, aurora dipercaya dapat meramalkan cuaca, meskipun
kebenarannya kadang-kadang berlawanan. Di Labrador, aurora merupakan pertanda
cuaca yang baik, sedangkan di Greenland dianggap sebagai tanda datangnya angin
selatan dan badai. Di Norwegia Utara, aurora sering dihubung-hubungkan dengan
cuaca dingin.
Aurora adalah cahaya yang tercipta di udara. Cahayanya yang
gemerlapan disebabkan oleh atom-atom dam molekul yang bertumbukan dengan
partikel-partikel bermuatan, terutama elektron dan proton yang berasal dari matahari.
Partikel-partikel tersebut terlempar dari matahari dengan kecepatan lebih dari
500 mil per detik dan terhisap medan magnet bumi di sekitar kutub Utara dan
Selatan. Warna-warna yang dihasilkan disebabkan benturan partikel dan molekul
atau atom yang berbeda. Misalnya, aurora hijau terbentuk oleh benturan partikel
elektron dengan molekul nitrogen. Aurora merah terjadi akibat benturan antara
partikel elektron dan atom oksigen.
Sebenarnya
ada dua jenis aurora. Aurora
borealis terlihat di belahan
bumi Utara, sedangkan Aurora
australis terlihat di belahan
bumi Selatan. Aurora sebenarnya bisa dijumpai di setiap bagian langit. Tetapi
seringkali nampak terlalu pucat untuk terlihat dengan jelas kecuali di
daerah-daerah di dekat Kutub Utara dan Selatan.
Istilah aurora
borealis pertama kali
digunakan oleh Galileo Galilei pada tahun 1619. Galilei sudah lama mempelajari
cahaya-cahaya yang menakjubkan tersebut. Sayang sekali ia tidak dapat bekerja
dengan leluasa. Saat itu, pihak Gereja Roma sangat membatasi ruang geraknya.
Maklum, Galilei dianggap berseberangan dengan doktrin gereja yang sudah dianut
selama ratusan tahun lamanya yang menyatakan bahwa bumi adalah pusat alam
semesta. Galileo terpaksa menyamarkan
tulisan-tulisannya dengan meminjam nama muridnya, Mario Guiducci. Tetapi
pendapatnya tentang aurora masih kurang pas. Menurutnya, aurora disebabkan oleh
pantulan sinar matahari pada lapisan atmosfer atas.
Aurora dapat terlihat hingga tengah malam. Pada saat itu, cahayanya
terlihat turun. Beberapa saat kemudian, pita-pita cahaya yang melengkung muncul
di atas cahaya, dan sinar mulai bergerak menuju bagian tengah langit. Cahaya
ini semakin benderang. Pada intensitas penuh, aurora menutup seluruh angkasa
seperti kelambu cahaya yang tertiup angin. Kadang-kadang cahaya ini muncul
kurang dari jarak 500 mil di atas permukaan bumi dan kadang-kadang lebih dari
600 mil. Aurora terlihat paling terang saat terjadi badai magnetik. Aura
paling sering terlihat pada saat aktivitas titik matahari yang terbesar. Aurora borealis paling sering disaksikan di
Fairbanks, Alaska, dan beberapa lokasi di Kanada Timur, Islandia dan Skandinavia
Utara. Aurora australis paling jarang terlihat. Maklum, aurora
ini biasanya justru terlihat terang di daerah yang jarang penduduknya. Aurora
australis biasanya sering terlihat di Australia pada siklus 11 tahun aktivitas
titik matahari. Titik-titik matahari maksimum berlangsung pada tahun 2000.
Aurora Australis paling sering terlihat di Tasmania. Aurora ini pertama kali dikenal para
ilmuwan Eropa pada abad ke-18, tetapi telah dikenal oleh kaum Aborigin dan
Maori sejak tujuh ratus tahun yang lalu.
Selain lokasi, cuaca dan polusi cahaya juga mempengaruhi kualitas
aurora. Di Alaska, waktu terbaik untuk melihat aurora adalah pada bulan-bulan
Maret dan September hingga Oktober akhir. Saat itu langit dalam keadaan gelap
dan cuacanya sangat cerah. Saat musim panas, langit malam tidak terlalu gelap.
Sebaliknya pada musim dingin, udara menjadi terlalu dingin sehingga mengganggu
kenyamanan orang-orang yang ingin mengamatinya.
Aurora muncul dalam berbagai bentuk yang berbeda. Penampakannya
berubah-ubah tergantung pada panjangnya malam. Tahap paling indah adalah pada
tengah malam. Aurora juga membentuk pita-pita cahaya dengan berbagai
warna, biasanya berwarna hijau, kuning, biru atau merah tua.
Menurut Syun
Akasofu, bagian penting lainnya dari mekanisme aurora adalah “angin
matahari”, yaitu sebuah aliran partikel yang keluar dari matahari. Akasofu dari Alaska Geophysical Institute,
adalah orang yang sangat berperan dalam meneliti aurora. "Angin matahari
menggerakkan sejumlah besar listrik di atmosfer (Sabuk Van Allen).
Energi ini akan mempercepat partikel ke atmosfer bagian atas yang kemudian akan
bertabrakkan dengan berbagai gas. Hasilnya adalah warna-warna di angkasa yang
bergerak-gerak", ucapnya. Tekanan listrik mengeluarkan molekul gas menjadi
keadaan energi yang lebih tinggi, yang mengakibatkan lepasnya foton. Warna
tergantung pada frekuensi tumbukkan antara partikel-partikel dan gas-gas.
Mekanisme ini hampir sama dengan nyala lampu berpendar atau lampu neon.
tampilan dari gambar sangat bagus, penjelasannya jelas dan memberikan pengetahuan yang lebih tentang aurora.
BalasHapustrima kasih.
trima kasih atas kunjungan dan kritiknya....
Hapus;)
gambarnya jelas, penjelasannya juga jelas, sehingga bisa menyadarkan saya bahwa pelajaran fisika itu nyata.....
BalasHapusterimakasih buat postingannya sobatQ ^_^
Topik yang diambil sangat menarik,tentang Aurora....Tapi maaf sebelumnya dari pandangan saya gambar yang diuploud bagus,,hanya saja kurang jelas pada kontras warnanya, tulisannya kenpha warna biru,,hitam saja supaya lebih jelas.....
BalasHapusDari segi isinya Bagus,,,dan Menarik,,,Banyak info yang didapat
Ada yang mw saya pertnyakan terkait kemunculan Aurora itu sendiri bergantung pada faktor apha.....???? Apakah karena faktor suhu,,,,karena ada kalimat yang saya temukan "Aurora muncul dalam berbagai bentuk yang berbeda. Penampakannya berubah-ubah tergantung pada panjangnya malam".
Tolong penjelasannya...... :)